"Hm.. Apa ya?"

Well, gue juga kepikiran gini. Kalo zaman dahulu kala gue bingung mau nulis apa hari ini tuh karena gue gak tau hal apa yang mau gue sampaikeun, kalo sekarang teh beda.

Kalau sekarang nih, ada banyak banget ide-ide muncul di kepala gue, tapi gue bingung apa yang mau gue sampaikeun duluan hahahaha.

Baca Juga: Apa Sih Writer's Block Syndrome itu?

Kepenuhan Ide!

Makin hari, gue makin menyadari ada banyak banget hal menarik yang terjadi di muka bumi. Apa lagi di awal 2020 ini. Duh banyak banget deh kejadian baru yang sebenernya bisa gue angkat jadi konten. Asli deh.

Otak gue pun bekerja nyeleksi kejadian mana yang sekiranya bisa gue angkat jadi "konten".

Platform Apa?

Setelah menemukan ide, lalu gue malah bingung. Platform mana yang akan gue gunakan untuk sharing ide gue itu. Saat ini gue fokus ke Instagram, mau mulai merambah ke Youtube... Tapi pun ada keinginan gue untuk mulai menyentuh Podcast. Hahahaha

Ini salahnya gue, maruk. Ingin coba-coba semuanya. Ya gak sepenuhnya salah juga sih *pembelaan*, karena gue ingin mencoba hal baru, dan sekiranya platform mana yang cocok ke gue.

Namun, saking kepinginnya gue nyoba hal baru, gue sampai melupakan "spesialisasi" gue ada dimana. Gue lupa kalau gue sudah cukup lama membangun blog gue ini, yang mana memang bisa diisi apa aja. Yang bisa gue gunakan untuk menuangkan semua konten gue.

Sebelumnya blog ingin gue jadikan tempat yang "sakral" hazeeeek. Blog tuh mau gue jadikan platform yang super "niat"... Dengan konsep ide yang baik, tata bahasa yang sesuai dengan pedoman penulisan, dll. Intinya gue kepingin konten yang muncul di blog gue adalah konten yang "sempurna".

Tapi gue lupa, kalau gue hanya seorang manusia yang gak akan pernah bisa jadi sempurna. Gue terlalu mengejar kesempurnaan, sampai melupakan esensi dari menulis itu sendiri.

Dahulu kala gue menggunakan tulisan untuk melepaskan segala unek-unek gue (ya sampai sekarang masih sih, aku masih hobi sambat di twitter @zlindra, yuk temenan, nanti kita sambat bareng huahahaha). Selain untuk melepaskan unek-unek gue pun dulu menjadikan tulisan sebagai tempat berekspresi dan sharing akan hal yang gue suka.

Tapi, karena gue berfokus mencari kesempurnaan konten yang tadi itu, gue jadi lupa esensi awal kenapa gue mulai menulis.

Baca Juga: Platform Blogging untuk Pemula.

Kelamaan Mikir + Gak Luangin Waktu = Batal Ngonten

Nah, karena kebanyakan mikirnya.. Mulai dari mau ide yang mana yang aka diangkat jadi konten, mau ngonten di platform apa, konsepnya gimana, ditambah lagi dengan gue yang tidak meluangkan waktu untuk benar-benar mengolah ide dan konsep konten itu... Pada akhirnya waktu gue kehabisan untuk "mikir" aja. Tapi gak ada eksekusinya!

Saat ini gue mau balik lagi menghidupkan esensi gue menulis. Gak harus langsung menggunakan tata bahasa yang benar -tapi bukan berarti menggunakan bahasa bar-bar loh ya-, pelan-pelan aja soal bahasa mah. Yang penting gue bisa mengeksekusi ide-ide yang ada di kepala gue.

Jadi, Kemarin gue baru aja ketemu temen lama (Bukan yang ada di foto itu ya, itu foto lama), dia tau kalau gue (dulunya) adalah seorang blogger aktif. Lalu dia nanya,