Yang Lagi Rame: Nikah di KUA. Kisah Netizen Twitter

Akhir Januari kemarin lagi rame banget nih di jagad Twitter soal nikah di KUA. Berawal dari tweet dari akun @odongpejjj yang membagikan kisah bahagia pernikahan mereka di KUA yang kemudian lanjutan dengan photoshoot dengan latar pohon pisang pada tahun 2021.


Sederhana, namun tetap hangat. Pernikahan tetap dilangsungkan, kedua jiwa telah disatukan. Tanpa ada resepsi yang megah, tidak membuat mereka merasa kurang suatu apapun. Karena pada dasarnya menikah adalah proses bersatunya dua insan menjadi sebuah keluarga. Tanpa kemegahan resepsi, tanpa ribuan tamu yang datang, esensi pernikahan tidak berkurang sedikitpun.

Saya pernah beberapa kali turut serta membantu kecil-kecilan persiapan beberapa teman saya, yaa maklum yaa sudah mulai masuk umur matang untuk menikah —menurut warga endonesa— jadinya sekiataran saya sudah banyak yang mempersiapkan pernikahan, dan memang persiapan pernikahan dengan mengikuti standar masyarakat pada umumnya itu agak-agak rudet.

Mulai dari lamaran —yang jaman sekarang pun lamaran udah macem acara mini pernikahan gitu— yang ada venue nya tersendiri, cicin tunangan, seserahan lamaran, photobooth, dekorasi - dekorasi gemezz. Dilanjut dengan pernikahan akad serta resepsinya. Baju akad, cicin kawin, baju keluarga akad, dekorasi venue, katering, jumlah undangan, baju resepsi, baju keluarga resepsi, brides maid, grooms man, bahkan sampai ke dangdutan/music performance, wah banyak deh pokoknya. Tidak dipungkiri semua itu akhirnya membebani pikiran dan juga dompet sang punya hajat.

Sampai akhirnya pandemi datang dan membuat kita semua menyesuaikan kembali aktivitas harian kita, termasuk juga ke prosesi pernikahan. Kalau sebelumnya kita terbiasa bermegah-megahan dalam resepsi, sejak pandemi semua dibatasi. Kita tidak bisa lagi mengadakan resepsi dengan 500 udangan, bisa 50undangan (100 orang) saja sudah syukur. Banyak venue yang tidak mau ambil risiko dengan memberikan akses penggunjung melebihi standar yang sudah ditetapkan pemerintah.

Saat pandemi kemarin saya sempat datang ke beberapa varian undangan pernikahan ala pandemi. Ada resepsi tertutup yang hanya mengundang tidak lebih dari 20 orang kolega, ada yang mengundang hanya 50 orang saja, ada yang 100 orang saja, ada pula yang mengadakan resepsi hanya untuk keluarga dan teman-teman sisanya diberikan sarana untuk kondangan secara digital. 

Karena ada banyak keterbatasan untuk menyelenggarakan pernikahan di tengah pandemi, akhirnya mulai banyak orang-orang yang mendobrak standar masyarakat dengan menikah hanya di KUA. Menikah tanpa resepsi. Akad di KUA, poto-poto, sudah kelar. Atau terkadang diadakan makan2 keluarga aja. Tanpa resepsi megah-megahan di venue yang menguras kantong atau menguras kesabaran tetangga karena harus nutup jalan di gang perumahan.

Tentunya gebrakan baru dari para pasangan kawin di pandemi ini banyak menuai pro-kontra. Pastinya ada banyak pertentangan dari keluarga yang sudah berpuluh-puluh tahun terbiasa dengan konsep resepsi megah. Tapi kalau misalnya kamu dan pasangan kamu sudah kuat niat untuk nikah hanya di KUA, rasanya bisa disampaikan dengan baik ke keluarga besar. Diberikan pengertian yang baik serta plus minusnya menikah tanpa dan dengan resepsi. Seperti yang dilakukan oleh kak @odongpejjj menjelaskan ke keluarga besar mereka tentang betapa simple nya menikah di KUA, tidak perlu duduk berlama-lama di pelaminan dan menyalami orang-orang yang belum tentu mereka kenal sepenuhnya.


Sharing yang dilakukan kak @odongpejjj akhirnya mendorong para netijen twitter lainnya untuk membagikan momen bahagia mereka menikah di KUA. Jujur aja, saya senang sekali bacain tweet mereka satu-satu. Hati saya berasa hangat dan bahagia melihat orang-orang yang bisa mewujudkan impian mereka dengan menikah di KUA.



Eits, tapi di sini bukan berarti saya jadi tidak menyukai resepsi pernikahan yaaa! Mau menikah di KUA saja ataupun dengan resepsi itu hak setiap pasangan masing-masing. Karena menikah ini pun menjadi penyatuan dua keluarga, maka pelaksanaan pernikahan ini juga harus ditetapkan dengan bijak. Saya sendiri pun belum tau nantinya akan menikah dengan resepsi megah, atau menikah di KUA aja, atau bahkan menikah dengan resepsi yang intimate. Belum, saya belum memutuskan sampai sana. Wong jodohnya aja belum keliatan dimana hahahaha 😂

Apapun dan bagaimanapun kamu melangsungkan pernikahan kamu, aku harap pernikahan serta rumah tangga kamu dan pasangan selalu diberkahi oleh Tuhan YME.

Sampai Jumpa lagi!
Zara!

Tidak ada komentar