SGF : chap 2


Setelah seharian belajar. Bel pulang pun berbunyi. Murid kelas zachi pun mulai memberesakan alat tulisnya. Begitu pula zachi, ia mulai merapihkan peralatan sekolahnya dan memasukkannya kedalam tas. Lalu beranjak meninggalkan  kelas.  Ia langsung bergegas menuruni tangga dan langsung pergi ke gudang belakang sekolah, yang sunyi dan membuat dirinya tentram. Sejauh ini belum ada yang tau kalau gudang sekolah yang jarang dikunjungi siapapun telah menjadi tempat zachi untuk menjernihkan pikiran selama kurang lebih 3 tahun terakhir ini.

Zachi bersandar ditembok gudang, menikmati semilir angin yang berhembus tenang.lalu ia merogoh saku blazernya dan mengeluarkan setangkai mawar merah yang sudah ia bawa sejak pagi tadi. Ia mengangkat mawar itu keatas dan membiarkan hembusan angin menerpa mawar tersebut sehingga menebarkan keharuman yang menenangkan jiwa.

5 menit,
 10 menit…. 
Ia masih menikmati keharuman mawar tersebut dengan mata terpejam. Pikirannya terbang melayang – laying. Menembus cakrawala dan akhirnya terhenti di depan pintu masa lalu. Saat ingin menmbus pintu tersebut, zachi segera membuka mata. Kembali tersadar. Lalu ia menghela nafas yang cukup panjang, seakan adabeban berat yang ia pikul. Setelah itu ia memasukan kembali mawar itu kesakunya dan pergi beranjak dari tempat itu kearah gedung olahraga.
***
Sementara itu di asrama… mami mulai sibuk mencari sesorang yang bisa ia jadikan partner untuk menemaninya pergi ke party temannya.
“duh si zachi mana sih?” Tanya mami panic.
Lalu ada suara dari arah pintu masuk asrama “taa-daa-ii-maaa”
“zach akhirnyaaa pulaaa….ng,”sambut mami sambil menengok ke sumber suara
“ eeeh, ternyata kamu dam. Okaeri cidam… Zachi mana?” Tanya mami sambil celingak celinguk(?)
“arigatou mih, kurang tau deh mih, tadi dijalan sih ga ketemu.” Jawab cidam.

Cidam. Dia penghuni asrama ini juga. Keras kepala, susah diatur . Cuma takut sama si mamih doang. Ckck *geleng-geleng* dia sekarang kelas 11, sama dengan belang. Namun beda sekolah. Ia dikenal sebagai pentolan di sekolahnya…. Brutal /heh

“yaah dam, duh gimana nih, setengah jam lagi harus berangkat, ga ada temen, mana zachi belum pulang. Duh kamu mau ga temenin mami?” pinta mami dikala kegalauannya.
“ga, ah mih, males.” Jawab cidam cuek sambil berjalan menuju tangga.
“eeh, kamu harus mau pokoknya!” paksa mami
“ga ah mih males, dari sore ini sampe nanti malem cidam mau belajar mih.” Jawab cidam asal
/mami hamper tertawa/ “sejak kapan kamu mendadak rajin gitu dam? Biasanya juga kamu Cuma nyiapin ‘peralatan’ buat perang besok kan?” kata mami sambil tersenyum lebar
“ngga kok mih. Cidam emang mau belajar!” jawab cidam kekeh
“emang ada apaan sih dam? Tumben tumbenan kamu belajar?” kata mami sambil berjalan menuju dispenser(mau minum ceritanya)
“ada ulangan mih”
“ulangan apa ?” kata mami sambil mengucurkan(?) air kedalam gelas
/lalu mami minum/
“seni budaya mih” jawab cidam
/seketika mami tersedak/
“uhuk- uhuk.. huk.. duh kamu tuh ya dam../mami menepuk nepuk dada/ kamu tuh ya ulangan senibudaya aja diribetin” kata mami sambil berusaha mengatur nafas
“mih, mamih gpp? Gpp mih sekali kali aku juga pengen dapet nilai bagus di senbud”
“mami gpp, udah lah senbud aja ribet. Pokoknya kamu harus nganterin mamih!/kata mami berkeras/ kalo kamu ga mau temenin mami…. /mami menyeringai sinis/ jatah makan kamu mami potong seminggu” ancam mami :3
“eh mana bisa begitu mih! Kan itu kewajiban mami ngasih makan mau, masa sekarang jatah makan ku di potong? Ga bisa gabisa ga bisa!!” elak cidam
“makanya! Anterin mamih! Nganter=makan, ga nganter= laper. Pilih mana?” Tanya mami sambil terus menyeringai
“errh ga mau!”
“harus mau! Pokoknya 30 menit lagi kamu ga siap…. Jangan harap besok bisa melihat matahari pagi (?) *deathglare* /seketika mami berubah menjadi Gasai Mamih/
/cidam ciut…. Dan akhirnya menuruti perkataan maminya ini/
“eeh i-iya mih” jawab cidam dengan gemetaran.  Dan segera lari terbirit birit menuju kamarnya.
“fufufu, akhirnya beres juga.. sekarang tinggal ganti baju, sebelum malaikat malaikat  rusuh itu pulang (baca: penghuni asrama yg  lain) wkwkwk” gumam mami sambil berjalan menuju kamarnya.
***

Akhirnya zachi sampai didepan gedung olahraga. Masih sepi rupanya, sepertinya ia orang pertama yang sampai disana. Perlahan ia buka pintu gedung olahraga yang ternyata tak dikunci. Ia mulai masuk dan berjalan ketengah tengah lapangan indoor yg ada disitu. Ia berjalan sambil memperhatikan sekitar, Bangku penonton pun masih  kosong dan memang masih sepi, belum terlihat satu orang pun disana. Saat ia sampai ditengah tengah lapangan ia duduk, dan merebahkan tubuhnya diatas lapangan.
 Ia menatap atap gedung olahraga menerawang jauh entah kemana. Lagi lagi kemasa lalu.cepat cepat ia menutup mata dan menggelengkan kepalanya serta menggumam “itu udah lewat, ga bisa diubah lagi.”  Saat itu terdengar pula suara pintu olahraga terbuka. Zachi buru buru bangkit berdiri dan bersikap senormal mungkin, berjalan menuju arah pintu dan melihat siapa yang datang.
Ternyata capung, lipan dan beberapa anggota basket lain mulai datang. Capung dan lipan juga satu asrama dengan zachi.
“yo zach, lu udah dateng aje.” Tanya capung
“yo pung, iya lah, mau latihan kan kita. Harus semangat dong. 2 minggu lagi kita tanding lawan sekolah tetangga kan?” jawab zachi dengan gaya khasnya
“yoeh,” jawab capung
“eh zach, ada anak baru tuh yang mau masuk” kata lipan
/Zachi mengerenyitkan dahi/
“siapa?” Tanya zachi, dia sudah mengira sebenarnya siapa yang akan bergabung dengan timbasket merekaa. Pasti si cowok sok itu.
“anak baru zach, temen kelas lo juga kalo ga salah.” Jawab lipan
“oh, si rei?” jawab zachi acuh
“iya tuh dia”
“suruh langsung ke si Hula aja tuh. Suruh isi formulir pendaftaran anggota baru. Udah yuk ganti baju. bentar lagi mau mulai nih latihannya.” Kata zachi sambil berjalan menuju ruang ganti.

Singkat cerita, mereka semua telah ganti baju dengan baju basket. Mereka kembali lagi ke lapangan indoor daaan… mendapati kursi penonton yang ada di pinggir lapangan tsb sudah hamper penuh di isi oleh kerumunan orang, lebih tepatnya cewek2 dari sekolah mereka, bahkan banyak juga dari sekolah lain. Ini sudah menjadi hal yang lumrah saat ada latihan / pertandingan pasti langsung jadi konsumsi public. Ini karena tim basket sekolah zachi terkenal hebat daaaan anggotanya terkenal kece kece pula. Khekhekhe.
 Di tim utama ada :
zachi sang pangeran(?) sekolah. 
Lipan si raja humor yang lumayan memikat. 
Capung si cowok kece yg gampang nge-blush kalo di godain cewek haha. 
Ada Oji cowok setengah botak yang aura kegantengannya nyebar kemana – mana. 
Ridho cowok asli papua yang item manis macem chris brown (?).
 di bagian cadangan ada beberapa lagi cowok tinggi kece yang bisa membuat hati para cewek cenat cenut. Apalagi sekarang di tambah reihan. Cowok berkacamata tinggi nan menawan yang sempat sejenak berhasil menarik hati zachi. Gimana ngga isinya cewek semua tuh penontonnya.

Zachi mengamati keadaan sekitar. Penuh, ramai.  Lalu matanya menuju kearah hula yang sedang mengurusi pendaftaran reihan. Kemudian dia memalingkan muka melihat kearah lain.  Lalu ia mulai berjalan masuk ke tengah lapangan. mulai untuk latihan.
###
Eyam dan uzza baru saja mendapat berkah yang luar biasa, yaitu ‘selesainya jam sekolah’ dan sekarang mereka sedang berjalan menuju jalan asrama. Tapi… tampaknya mereka tak-akan langsung kembali ke asrama.
“za, katanya si belang ada murid baru loh di sekolahnya dia. Trus nih ya si murid baru itu guaaaaaaanteng abees, trus dia nantang zach main basket, kalah sih dia. Tapi  tetep ajaa za ganteng looh katanya. Cogan za cogan. Lumayan bisa di jadiin gebetan baru.” Kata eyam sambil berjalan disamping uzza
Uzza yang sedari tadi sedang berjalan sambil makan gorengan pun langsung berhenti ketika mendengar kata – kata ‘cogan’ yg keluar dari mulut eyam.
“serius yam cogan? Cogan benerankan? Beneran cowok kan? Cowok tulen kan yam?” Tanya uzza bersemangat
“iya seriuss. Cowok tulen kok katanya belang. Nih kalo ga percaya, tadi dia sms gue.” Kata eyam sambil memperlihatkan sms  dari belang.
/uzza manggut manggut/
“ahiya, hari ini kan zach lagi ada jadwal basket kan? Pasti si cogan itu juga ada disana zaaa ^^)” kata eyam sumringah
“nah yam!! Yuk mareee kita serbu si cogan ituuuu!!!!” kata uzza sambil menunjukkan semangat 45.
Lalu dengan langkah super, mereka berangkat menuju sekolah zachi. Singkat cerita. Uzza dan eyam sudah berada di depan gerbang sekolah zachi
“yem, kita masuk aja nih gpp? Kita kan dari sekolah lain?” Tanya uzza cemas.
“ah, gpp za. Disini kan kalo ada latihan /  pertandingan ekskul olahraga pasti langsung jadi konsumsi umum za. Selow aja.” Jawab eyam santai
“hn..” uzza masih tak yakin “….  Kita kanmasih pake seragam sekolah tapinya yam.” Sambung uzza
“duh zaa, kita udah jauh jauh kesini mau liat cogan… trus sekarang mau dibatalin gegara kita masih pake seragam? Udah zaa lanjut ajaaa. Tuh liat tuh  ada juga kan cewek cewek dari sekolah lain yang mau nontonin latihan basket hari ini, mereka pake seragam sekolah masing masing juga ko” eyam meyakinkan uzza
/uzza menggigit bibir bawahnya/
“udah za, kelamaan ah mikirnya, nanti kita ga kebagian tempat duduk nih ah” kaya eyam sambil menarik tangan uzza masuk kedalam.

- lapangan basket indoor-
“permisi permisi..” kata eyam sambil menembus kerumunan penonton latihan basket sambil tetap menarik tangan uzza.
Dengan perjuangan yang  cukup berat… akhirnya eyam dan uzza sampai di tempat duduk paling strategis. Di paling depan!!
“nah zaa. Akhirnyaa kita bisa duduk tenang juga.” Kata eyam sambil mengeluarkan kipas dari tas nya.
“iya yam. Ahiya btw… cogan mana cogan?” uzza langsung mencari muka asing yg ada di dalam lapangan.

Dilapangan sedang ada latihan untuk pertandingan kejuaraan tingkat kota. Pertandingannya sih minggu depan. Tapi… penontonnya udah dating duluan dari sekarang wkwk.

/uzza mengamati sambil menggumam/
“disitu ada.. hmm tu, wa, ga, pat, ma. Disana ada.. tu wag a pat…” uzza menggumam
“kenapa za?” kata eyam sambil kipas – kipas
“eh yam yam, liat deh. Itu itu.” Uzza menunjuk kepinggir lapangan,. Ada Hula dan satu cowok tinggi sedang bercakap cakap.
“itu apa?” kata eyam sambil mengikuti arah yang uzza tunjuk
“itu loh ituu… itu cowok kan? Ganteng kan? Mukanya gak familiarkan? Itu cogannya? Dia lagi sama Hula. Ngapain tapi ya” Tanya uzza bersemangat
“mana mana ?/eyam celingukan/ ahiya itu.. tunggu tunggu gue Tanya belang dulu” kata eyam sambil mengeluarkan hp nya, berniat menelepon belang.. tiba tiba ada seseorang yang menepuk bahu eyam
“woy. Lu ngapain? Mau nelfon gue? Hahaha”
/eyam sontak kaget, lalu membalikkan badan, melihat siapa yang menepuk bahunya/
“eh lang. bikin kaget aja. Sini duduk samping kita” kata eyam
/belang pun duduk/
“belaaaaaaaang, cogannya mana cogaaan?” Tanya uzza sambil menggorang goyangkan lutut belang
“buseeet, napsu amat mbak sama cogan? Wkwk. Tuh tuh cogannya yang itu tuh. Yang pake baju basketnya beda sendiri yang lagi ngomong sama hula.” kata belang sambil menunjuk kearah reihan
“tuh kan yam, bener apa gue bilang . cogannya bener yang itu!”
“iye za iyee, gue tau lu kalo urusan cogan cepet koneknye.3.”
“haha dasar lo berdua, cogaaan terus pikirannya.” Timpal belang
“yeeee biarin :P” jawab uzza dan eyam berbarengan
Belang hanya bisa gelang geleng kepala melihat kelakuan dua temannya itu.
“eh eh tuh mulai tuh!!” seru belang
###

2 komentar