Setelah
seharian belajar. Bel pulang pun berbunyi. Murid kelas zachi pun mulai
memberesakan alat tulisnya. Begitu pula zachi, ia mulai merapihkan peralatan
sekolahnya dan memasukkannya kedalam tas. Lalu beranjak meninggalkan kelas.
Ia langsung bergegas menuruni tangga dan langsung pergi ke gudang
belakang sekolah, yang sunyi dan membuat dirinya tentram. Sejauh ini belum ada
yang tau kalau gudang sekolah yang jarang dikunjungi siapapun telah menjadi
tempat zachi untuk menjernihkan pikiran selama kurang lebih 3 tahun terakhir
ini.
Zachi
bersandar ditembok gudang, menikmati semilir angin yang berhembus tenang.lalu
ia merogoh saku blazernya dan mengeluarkan setangkai mawar merah yang sudah ia
bawa sejak pagi tadi. Ia mengangkat mawar itu keatas dan membiarkan hembusan
angin menerpa mawar tersebut sehingga menebarkan keharuman yang menenangkan
jiwa.
5 menit,
10
menit….
Ia masih menikmati keharuman mawar tersebut dengan mata terpejam.
Pikirannya terbang melayang – laying. Menembus cakrawala dan akhirnya terhenti
di depan pintu masa lalu. Saat ingin menmbus pintu tersebut, zachi segera
membuka mata. Kembali tersadar. Lalu ia menghela nafas yang cukup panjang,
seakan adabeban berat yang ia pikul. Setelah itu ia memasukan kembali mawar itu
kesakunya dan pergi beranjak dari tempat itu kearah gedung olahraga.
***
Sementara itu
di asrama… mami mulai sibuk mencari sesorang yang bisa ia jadikan partner untuk
menemaninya pergi ke party temannya.
“duh si zachi
mana sih?” Tanya mami panic.
Lalu ada
suara dari arah pintu masuk asrama “taa-daa-ii-maaa”
“zach
akhirnyaaa pulaaa….ng,”sambut mami sambil menengok ke sumber suara
“ eeeh,
ternyata kamu dam. Okaeri cidam… Zachi mana?” Tanya mami sambil celingak
celinguk(?)
“arigatou
mih, kurang tau deh mih, tadi dijalan sih ga ketemu.” Jawab cidam.
Cidam. Dia
penghuni asrama ini juga. Keras kepala, susah diatur . Cuma takut sama si mamih
doang. Ckck *geleng-geleng* dia sekarang kelas 11, sama dengan belang. Namun
beda sekolah. Ia dikenal sebagai pentolan di sekolahnya…. Brutal /heh
“yaah dam,
duh gimana nih, setengah jam lagi harus berangkat, ga ada temen, mana zachi
belum pulang. Duh kamu mau ga temenin mami?” pinta mami dikala kegalauannya.
“ga, ah mih,
males.” Jawab cidam cuek sambil berjalan menuju tangga.
“eeh, kamu
harus mau pokoknya!” paksa mami
“ga ah mih
males, dari sore ini sampe nanti malem cidam mau belajar mih.” Jawab cidam asal
/mami hamper
tertawa/ “sejak kapan kamu mendadak rajin gitu dam? Biasanya juga kamu Cuma
nyiapin ‘peralatan’ buat perang besok kan?” kata mami sambil tersenyum lebar
“ngga kok
mih. Cidam emang mau belajar!” jawab cidam kekeh
“emang ada
apaan sih dam? Tumben tumbenan kamu belajar?” kata mami sambil berjalan menuju
dispenser(mau minum ceritanya)
“ada ulangan
mih”
“ulangan apa
?” kata mami sambil mengucurkan(?) air kedalam gelas
/lalu mami
minum/
“seni budaya
mih” jawab cidam
/seketika
mami tersedak/
“uhuk- uhuk..
huk.. duh kamu tuh ya dam../mami menepuk nepuk dada/ kamu tuh ya ulangan
senibudaya aja diribetin” kata mami sambil berusaha mengatur nafas
“mih, mamih
gpp? Gpp mih sekali kali aku juga pengen dapet nilai bagus di senbud”
“mami gpp,
udah lah senbud aja ribet. Pokoknya kamu harus nganterin mamih!/kata mami
berkeras/ kalo kamu ga mau temenin mami…. /mami menyeringai sinis/ jatah makan
kamu mami potong seminggu” ancam mami :3
“eh mana bisa
begitu mih! Kan itu kewajiban mami ngasih makan mau, masa sekarang jatah makan
ku di potong? Ga bisa gabisa ga bisa!!” elak cidam
“makanya!
Anterin mamih! Nganter=makan, ga nganter= laper. Pilih mana?” Tanya mami sambil
terus menyeringai
“errh ga
mau!”
“harus mau!
Pokoknya 30 menit lagi kamu ga siap…. Jangan harap besok bisa melihat matahari
pagi (?) *deathglare* /seketika mami berubah menjadi Gasai Mamih/
/cidam ciut….
Dan akhirnya menuruti perkataan maminya ini/
“eeh i-iya
mih” jawab cidam dengan gemetaran. Dan
segera lari terbirit birit menuju kamarnya.
“fufufu,
akhirnya beres juga.. sekarang tinggal ganti baju, sebelum malaikat
malaikat rusuh itu pulang (baca:
penghuni asrama yg lain) wkwkwk” gumam
mami sambil berjalan menuju kamarnya.
***
Akhirnya zachi
sampai didepan gedung olahraga. Masih sepi rupanya, sepertinya ia orang pertama
yang sampai disana. Perlahan ia buka pintu gedung olahraga yang ternyata tak
dikunci. Ia mulai masuk dan berjalan ketengah tengah lapangan indoor yg ada
disitu. Ia berjalan sambil memperhatikan sekitar, Bangku penonton pun masih kosong dan memang masih sepi, belum terlihat
satu orang pun disana. Saat ia sampai ditengah tengah lapangan ia duduk, dan
merebahkan tubuhnya diatas lapangan.
Ia menatap atap gedung olahraga menerawang
jauh entah kemana. Lagi lagi kemasa lalu.cepat cepat ia menutup mata dan
menggelengkan kepalanya serta menggumam “itu
udah lewat, ga bisa diubah lagi.” Saat
itu terdengar pula suara pintu olahraga terbuka. Zachi buru buru bangkit
berdiri dan bersikap senormal mungkin, berjalan menuju arah pintu dan melihat
siapa yang datang.
Ternyata capung,
lipan dan beberapa anggota basket lain mulai datang. Capung dan lipan juga satu
asrama dengan zachi.
“yo zach, lu
udah dateng aje.” Tanya capung
“yo pung, iya
lah, mau latihan kan kita. Harus semangat dong. 2 minggu lagi kita tanding
lawan sekolah tetangga kan?” jawab zachi dengan gaya khasnya
“yoeh,” jawab
capung
“eh zach, ada
anak baru tuh yang mau masuk” kata lipan
/Zachi mengerenyitkan
dahi/
“siapa?” Tanya
zachi, dia sudah mengira sebenarnya siapa yang akan bergabung dengan timbasket
merekaa. Pasti si cowok sok itu.
“anak baru
zach, temen kelas lo juga kalo ga salah.” Jawab lipan
“oh, si rei?”
jawab zachi acuh
“iya tuh dia”
“suruh
langsung ke si Hula aja tuh. Suruh isi formulir pendaftaran anggota baru. Udah yuk
ganti baju. bentar lagi mau mulai nih latihannya.” Kata zachi sambil berjalan
menuju ruang ganti.
Singkat cerita,
mereka semua telah ganti baju dengan baju basket. Mereka kembali lagi ke
lapangan indoor daaan… mendapati kursi penonton yang ada di pinggir lapangan
tsb sudah hamper penuh di isi oleh kerumunan orang, lebih tepatnya cewek2 dari
sekolah mereka, bahkan banyak juga dari sekolah lain. Ini sudah menjadi hal
yang lumrah saat ada latihan / pertandingan pasti langsung jadi konsumsi public.
Ini karena tim basket sekolah zachi terkenal hebat daaaan anggotanya terkenal
kece kece pula. Khekhekhe.
Di tim utama ada :
zachi sang pangeran(?) sekolah.
Lipan
si raja humor yang lumayan memikat.
Capung si cowok kece yg gampang nge-blush
kalo di godain cewek haha.
Ada Oji cowok setengah botak yang aura
kegantengannya nyebar kemana – mana.
Ridho cowok asli papua yang item manis
macem chris brown (?).
di bagian cadangan ada beberapa lagi cowok tinggi kece
yang bisa membuat hati para cewek cenat cenut. Apalagi sekarang di tambah
reihan. Cowok berkacamata tinggi nan menawan yang sempat sejenak berhasil
menarik hati zachi. Gimana ngga isinya cewek semua tuh penontonnya.
Zachi mengamati
keadaan sekitar. Penuh, ramai. Lalu matanya
menuju kearah hula yang sedang mengurusi pendaftaran reihan. Kemudian dia
memalingkan muka melihat kearah lain. Lalu
ia mulai berjalan masuk ke tengah lapangan. mulai untuk latihan.
###
Eyam dan uzza
baru saja mendapat berkah yang luar biasa, yaitu ‘selesainya jam sekolah’ dan
sekarang mereka sedang berjalan menuju jalan asrama. Tapi… tampaknya mereka
tak-akan langsung kembali ke asrama.
“za, katanya
si belang ada murid baru loh di sekolahnya dia. Trus nih ya si murid baru itu
guaaaaaaanteng abees, trus dia nantang zach main basket, kalah sih dia.
Tapi tetep ajaa za ganteng looh katanya.
Cogan za cogan. Lumayan bisa di jadiin gebetan baru.” Kata eyam sambil berjalan
disamping uzza
Uzza yang
sedari tadi sedang berjalan sambil makan gorengan pun langsung berhenti ketika
mendengar kata – kata ‘cogan’ yg keluar dari mulut eyam.
“serius yam
cogan? Cogan benerankan? Beneran cowok kan? Cowok tulen kan yam?” Tanya uzza
bersemangat
“iya seriuss.
Cowok tulen kok katanya belang. Nih kalo ga percaya, tadi dia sms gue.” Kata
eyam sambil memperlihatkan sms dari
belang.
/uzza manggut
manggut/
“ahiya, hari
ini kan zach lagi ada jadwal basket kan? Pasti si cogan itu juga ada disana
zaaa ^^)” kata eyam sumringah
“nah yam!!
Yuk mareee kita serbu si cogan ituuuu!!!!” kata uzza sambil menunjukkan
semangat 45.
Lalu dengan
langkah super, mereka berangkat menuju sekolah zachi. Singkat cerita. Uzza dan
eyam sudah berada di depan gerbang sekolah zachi
“yem, kita
masuk aja nih gpp? Kita kan dari sekolah lain?” Tanya uzza cemas.
“ah, gpp za.
Disini kan kalo ada latihan /
pertandingan ekskul olahraga pasti langsung jadi konsumsi umum za. Selow
aja.” Jawab eyam santai
“hn..” uzza
masih tak yakin “…. Kita kanmasih pake
seragam sekolah tapinya yam.” Sambung uzza
“duh zaa,
kita udah jauh jauh kesini mau liat cogan… trus sekarang mau dibatalin gegara
kita masih pake seragam? Udah zaa lanjut ajaaa. Tuh liat tuh ada juga kan cewek cewek dari sekolah lain
yang mau nontonin latihan basket hari ini, mereka pake seragam sekolah masing
masing juga ko” eyam meyakinkan uzza
/uzza menggigit
bibir bawahnya/
“udah za,
kelamaan ah mikirnya, nanti kita ga kebagian tempat duduk nih ah” kaya eyam
sambil menarik tangan uzza masuk kedalam.
- lapangan
basket indoor-
“permisi
permisi..” kata eyam sambil menembus kerumunan penonton latihan basket sambil
tetap menarik tangan uzza.
Dengan
perjuangan yang cukup berat… akhirnya
eyam dan uzza sampai di tempat duduk paling strategis. Di paling depan!!
“nah zaa.
Akhirnyaa kita bisa duduk tenang juga.” Kata eyam sambil mengeluarkan kipas
dari tas nya.
“iya yam.
Ahiya btw… cogan mana cogan?” uzza langsung mencari muka asing yg ada di dalam
lapangan.
Dilapangan
sedang ada latihan untuk pertandingan kejuaraan tingkat kota. Pertandingannya
sih minggu depan. Tapi… penontonnya udah dating duluan dari sekarang wkwk.
/uzza
mengamati sambil menggumam/
“disitu ada..
hmm tu, wa, ga, pat, ma. Disana ada.. tu wag a pat…” uzza menggumam
“kenapa za?”
kata eyam sambil kipas – kipas
“eh yam yam,
liat deh. Itu itu.” Uzza menunjuk kepinggir lapangan,. Ada Hula dan satu cowok
tinggi sedang bercakap cakap.
“itu apa?”
kata eyam sambil mengikuti arah yang uzza tunjuk
“itu loh
ituu… itu cowok kan? Ganteng kan? Mukanya gak familiarkan? Itu cogannya? Dia lagi
sama Hula. Ngapain tapi ya” Tanya uzza bersemangat
“mana mana
?/eyam celingukan/ ahiya itu.. tunggu tunggu gue Tanya belang dulu” kata eyam
sambil mengeluarkan hp nya, berniat menelepon belang.. tiba tiba ada seseorang
yang menepuk bahu eyam
“woy. Lu
ngapain? Mau nelfon gue? Hahaha”
/eyam sontak
kaget, lalu membalikkan badan, melihat siapa yang menepuk bahunya/
“eh lang.
bikin kaget aja. Sini duduk samping kita” kata eyam
/belang pun
duduk/
“belaaaaaaaang,
cogannya mana cogaaan?” Tanya uzza sambil menggorang goyangkan lutut belang
“buseeet,
napsu amat mbak sama cogan? Wkwk. Tuh tuh cogannya yang itu tuh. Yang pake baju
basketnya beda sendiri yang lagi ngomong sama hula.” kata belang sambil
menunjuk kearah reihan
“tuh kan yam,
bener apa gue bilang . cogannya bener yang itu!”
“iye za iyee,
gue tau lu kalo urusan cogan cepet koneknye.3.”
“haha dasar
lo berdua, cogaaan terus pikirannya.” Timpal belang
“yeeee biarin
:P” jawab uzza dan eyam berbarengan
Belang hanya
bisa gelang geleng kepala melihat kelakuan dua temannya itu.
“eh eh tuh
mulai tuh!!” seru belang
###
update pwease :3
BalasHapusaku update cerita baru beb.. cerita ini aku close :')
Hapus