Gegabah di Kanjuruhan

Saya bukan seorang fans bola, saya jarang--hampir gak pernah Nonton pertandingan sepak bola (ya duulu pernah sok-sokan berusaha ngerti "bola" supaya bisa nyambung obrolannya sama kecengan jaman dulu 🤪), tapi saat mendengar tragedi Kanjuruhan minggu lalu, hati saya sakit. Ratusan nyawa gugur karena keegoisan beberapa pihak.


Beberapa pihak itu gegabah berlari ke luar stadiun
Beberapa pihak itu gegabah menutup pintu stadiun
Beberapa pihak itu gegabah melemparkan gas air mata
Beberapa pihak itu gegabah untuk memenuhi ego mereka
Beberapa pihak itu gegabah melihat tribun penuh asap
Beberapa pihak itu gegabah menganggap saudara sebagai musuh yang harus diperangi


Karena keegoisan beberapa pihak itulah ada anak yang tidak bisa kembali ke rumahnya
Ada ayah yang tidak bisa lagi bertemu anak-anaknya
Ada Ibu yang tidak bisa lagi memberikan pelukan hangat pada keluarganya
Ada kakak yang tidak bisa lagi menceritakan betapa serunya menonton pertandingan sepak bola langsung di stadiun
Ada adik yang baru saja merasakan apa itu kehilangan

Saya masih tidak paham, mengapa mereka tega memerangi orang-orang yang seharusnya mereka lindungi?

Apakah tidak ada terbesit sedikit-pun di pikiran mereka bahwa sebenarnya yang ada di tribun--saat itu--adalah tanggungjawab mereka, yang telah mereka ikrarkan dalam sumpah jabatan. Apakah mereka lupa akan hal itu?

Dimana mereka akan menjunjung tinggi kemanusiaan yang ada dalam ikrar?
Kemana hak asasi manusia yang seharusnya mereka jaga sesuai apa yang telah diikrarkan sebelumnya?
Ada di mana nurani mereka saat melihat ratusan manusia di depan mereka terlimuti asap?
Apakah tidak ada rasa sakit yang mereka rasakan saat melihat orang-orang yang berteriak merasakan betapa sakitnya tenggorok saat menghirup kepulan asap itu?


Apakah tidak ada kesadaran diri bahwa mereka telah ingkar pada setiap ayat yang telah diikrarkan dalam sumpah jabatan?
Ataukah memang sumpah jabatan itu hanya sekadar sumpah tanpa makna?


Saya Turut Berduka Cita atas tragedi Kanjuruhan. Semoga keluarga dan saudara yang ditinggalkan tetap kuat. Semoga ada keadilan bagi saudara kita yang telah gugur karena diperangi Oleh saudara sendiri.

Tidak ada komentar