Oase

Tulisan ini Saya buat tanggal 19 Januari 2019, di kamar kosan, sendirian, diiringi alunan musik dari Lo-Fi Playlist di Spotify. 

Saya yang rindu dengan aktivitas tulis menulis namun bingung apa yang ingin Saya tuangkan ke dalam tulisan.

Source: Unsplash
Saya yang lelah karena perjalanan jauh selama satu tahun terakhir memaksa diri menyelami oase biru yang Saya temui setelah perjalanan jauh yang sebeumnya Saya tempuh.

Menenggelamkan diri, melakukan eksplorasi dalam terhadap oase yang bergitu gemerlap, dan menyegarkan. Meneguk air, melepas dahaga akan ilmu yang tiada henti.

Lalu Saya terhenti sejenak.

"Aku rindu daratan, Aku rindu menapak."

Saya dihadapkan dengan pilihan yang sulit.
Oase yang semakin dalam semakin menggoda untuk diselami, atau kembali ke permukaan, menapaki daratan, berlari dengan kedua kaki yang selama ini selalu menopang diri di setiap perjalanan yang Saya tempuh dan pastinya telah siap untuk kembali mencari Oase baru yang lebih menggugah hasrat untuk diselami.


Saya kalut. Bimbang.

Saya kembali menepi, bukan untuk berhenti, namun sejenak berpikir.

"Apa yang saya cari? Apa yang saya mau?"
"Apa yang benar-benar saya inginkan?"

Saya kembali berpikir, lalu mencari.
Mengikuti arus, memandang sekitar.

"Apakah ini arah yang tepat?"

Lalu aku kembali. menepi.

Tidak ada komentar